1 Membuat Yel-yel sebelum kita memulai sebuah permainan kita akan dibagi menjadi berapa kelompok. Nah,untuk lebih memeriahkan suasana biasanya setiap kelompok akan membuat yel-yel yang lucu dan unik untuk memeriahkan suasana.
Kitadapat belajar tentang kesatuan hati lewat komunitas yang luar biasa,yaitu pada jemaat mula-mula (Kisah 2 : 41-47).Yang dapat kita pelajari lewat jemaat mula-mula ialah : 1.Bertekun dalam ajaran para rasul dan rajin bersekutu. 2.Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 3.Terjadi mujizat
Q Negara majemuk seperti Indonesia retan mengalami perpecahan. Agar terhindar dari perpecahan kita harus. answer choices. Mencari teman sebanyak banyaknya. Meningkatkan pengetahuan dan teknologi. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. Memupuk sikap apatis kepada pemerintahan. Melarang seluruh budaya asing masuk ke Indonesia.
Halinilah yang harus disikapi lebih bijaksana agar tidak jatuh dalam sifat dosa menurut Alkitab. 3. Matius 15:6. "orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.". Sebaiknya jika adat istiadat atau budaya tidak sesuai firman maka segera
Tips Perselisihan di awal pernikahan bukanlah hal yang seharusnya dimasukkan dalam hati. Sebab, hal tersebut hanyalah bagian dari proses untuk menyatukan dua hati agar mampu tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu hingga mencapai titik kecocokan yang sempurna. Pengorbanan dalam Pernikahan Adalah untuk Kesatuan Hubungan
Timdakwatuna 18/04/20 | 20:46 Tazkiyatun Nufus Belum ada komentar. Selain kita gerakkan saling tolong-menolong antar sesama, mari kita semua bersama-sama berdoa. Doa sepenuh hati kepada Allah SWT untuk mengharapkan keridhaan, ampunan, pertolongan, dan perlindungan, dan hidayah-Nya, agar kita memperoleh keselamatan dalam menghadapi pandemi
Kesatuanhati memilik 7 arti. Arti-arti kesatuan hati berasal dari kata ataupun istilah yang memiliki makna yang sama dengan kesatuan hati. Pengertian Kesatuan Hati Kerukunan Aman Kesepakatan Lega dada Lega hati Tenang dan tenteram Kesimpulan Kesatuan hati adalah kerukunan. Arti lainnya dari kesatuan hati adalah aman.
Kejadian11:6 - dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana." Seluruh bumi pada awalnya memiliki satu bahasa dan satu logat.
CbhN. Rancangan Kotbah Tema Kesatuan Hati Bacaan Efesus 41-6 Nats Ayat 2 Tujuan Agar Jemaat memiliki semangat kebersamaan guna …………..membangun kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Introitus Mazmur 1331-3 Tafsir Singkat Jika diperhatikan dengan seksama, bagian kitab yang menjadi bahan bacaan kita hendak berbicara tentang kesatuan tubuh, yang memiliki kesetaraan dengan 1 Tes. 212, Kol. 110 dan Kol. 312-15. Namun dalam kitab Efesus ada ciri yang berbeda, ketika semua kesatuan tubuh itu ditempatkan dalam rumusan “satu Roh dan Satu Allah”; dengan ditambah keterangan mengenai Allah sebagai “Bapa dari semuanya”, yang berada “di atas, oleh dan di dalam” semua yang ada ay. 6. Rumusan ini sebenarnya merupakan rumusan khas Efesus yang diambil dari kebiasaan orang Yahudi istilah “Satu Allah” yang digabung dengan kebiasaan filsafat Stoa yang menggunakan preposisi “di atas, oleh dan di dalam” – bdk. 1 Kor. 86. Dan rumusan gabungan ini menjadi indah, karena melalui rumusan gabungan ini mau diungkap bahwa kesatuan tubuh itu hanya bisa dilakukan di dalam nama Allah, dengan mengakui bahwa Allah itu ada di atas, oleh dan di dalam segala sesuatu panentheisme. Sekaligus melalui rumusan ini mau ditegaskan bahwa keberadaan Allah yang mengatasi segala sesuatu harus menjadi modal dasar dalam upaya membangun kebersamaan hidup. Dengan demikian, perikop ini mau menegaskan bahwa Allah harus ditempatkan dalam inti kehidupan manusia, agar kesatuan hati itu dapat tercipta. Pembukaan Kotbah Suatu ketika, seluruh tubuh melayangkan protes kepada mulut; karena mereka merasa bahwa mulut itu hanya menikmati yang enak-enak saja. Mulut hanya mengunyah makanan, sedangkan yang mencari makanan adalah tangan dan kaki, yang berpikir adalah otak dan yang mencerna makanan adalah bagian-bagian di dalam perut. Mereka semua merasa lelah dan kemudian tidak mau melakukan apa pun untuk memberi pelajaran kepada mulut yang hanya ingin enaknya sendiri. Namun setelah hal itu dilakukan, apa yang terjadi? Karena tidak ada pasokan makanan, maka seluruh tubuh menjadi lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Barulah mereka menyadari bahwa mereka memang memiliki tugas dan peran sendiri-sendiri, tetapi semua tugas dan peran yang berbeda itu dapat menjadi sebuah kekuatan apabila dilakukan di dalam kebersamaan dan kesatuan hati. Isi Kotbah Perikop yang menjadi bacaan kita kali ini hendak berbicara tentang membangun kehidupan Kristen dengan didasarkan oleh kesatuan hati, karena kesatuan hati merupakan ciri khas dari gaya hidup Kristiani. Seperti halnya Bapa, Anak dan Roh Kudus yang adalah satu, maka setiap orang yang sudah dimasukkan ke dalam satu baptisan haruslah memiliki kesatuan dan kebersamaan hidup yang didasarkan atas perhatian dan keinginan untuk saling memedulikan satu sama lain. Kesatuan hati adalah sarana utama untuk menumbuhkan kesejahteraan hidup dan sekaligus menciptakan suasana yang selalu diwarnai dengan kegembiraan hidup bersama. Jika kesatuan hati itu tidak dapat dicapai, maka kehidupan Kristen tidaklah berbeda dengan kehidupan lainnya. Iri hati, perpecahan, kesombongan dan segala bentuk ketidaksukaan terhadap satu sama lain akan menjelma dan menjadi dasar bangunan kehidupan. Jika ini yang terjadi, maka bangunan kehidupan tidak lagi tampak indah, melainkan “semrawut” dan sama sekali tidak bermanfaat. Kehidupan tidak lagi menjadi taman yang indah, dimana segala sesuatu dapat hidup rukun dan damai, tetapi justru menjadi hutan belantara yang dihuni oleh kebuasan, kebrutalan dan keangkaramurkaan. Hidup Kristen bukanlah demikian. Hidup Kristen adalah hidup dalam kebersamaan dan kesatuan hati. Untuk itulah Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu harus dibangun di atas, oleh dan di dalam Allah, yang adalah “Bapa dari semua”; karena dengan demikian hidup akan menjadi bermakna dan warna kehidupan pun akan selalu cerah. Hidup akan lebih hidup lagi, dan selalu menghidupkan yang lain. Relevansi Kehidupan jaman sekarang adalah kehidupan yang selalu diwarnai dengan kekerasan dan ketidakbaikan. Suasana ini pun mulai merambah masuk ke dalam gaya dan pola hidup Kekristenan, sehingga ciri khas hidup Kekristenan mulai pudar. Di sana-sini banyak orang Kristen yang juga senang mengumbar hawa nafsu, angkara murka, serakah ataupun segala jenis kebrutalan hidup. Hal ini mengakibatkan mereka tidak lagi memiliki kerendahan hati, sehingga antara satu sama lain tidak lagi bisa hidup dalam kebersamaan dan kesatuan hati. Sebenarnya ini adalah kerugian besar, karena dengan melanggengkan gaya hidup seperti itu setiap orang Kristen tidak akan pernah dapat menjadi berkat bagi sesama. Itulah sebabnya Paulus menasihati supaya gaya kehidupan seperti itu dikembalikan ke dalam gaya hidup Kristiani yang sesungguhnya, yaitu memiliki semangat kebersamaan di dalam kesatuan hati. Jika sudah demikian, maka orang Kristen pun akan mampu hidup dengan indah, menjadi berkat bagi sesama dan sekaligus dapat menampakkan Kristus dalam keseluruhan hidupnya. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya. Kiranya hal ini menjadi semangat bagi kehidupan Kristen di segala tempat… Amin. ——- By Pdt. Firman Pandjaitan, Mth
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hidup bukanlah sebatang kara dan bukan pula tumbuhan yang tumbuh sendiri di hamparan tanah sejauh mata memandang. Hidup adalah kumpulan yang meneduhkan dan menyegarkan budi dan hati dalam kolaborasi, sinergi, dan transformasi yang mengalirkan nilai-nilai humanisme, yang tak pernah kering dan keseharian banyak pribadi sibuk dengan dirinya sendiri, baik dengan perasaannya yang merambah ke berbagai sisi kehidupan maupun segala pikiran yang melebihi batas realita nyata. Tak jarang berbagai asumsi dan persepsi menutup segala nalar dan nurani sehingga orang jatuh pada segala sesuatu yang belum jelas kebenaran dan kenyataannya. Hidup menjadi begitu rumit yang dibuat oleh diri sendiri, dan tak jarang hidup menjadi jatuh pada fitnah dan prasangka buruk yang menghancurkan kualitas diri sisi lain, kita bisa belajar dengan baik dari orang-orang baik yang memberikan waktu dan energi dalam hidupnya untuk melayani dan memperhatikan orang lain. Bunda Teresa dari Calcutta memberikan ketedalanan yang begitu besar tentang pribadi bersahaja, iman yang menguatkan, dan kasih pelayanan yang tak mengenal batas. "Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai." Kata-kata tersebut menjadi inspirasi yang bermakna dalam mengusahakan jiwa yang damai dan dunia penuh kasih. Pelayanan atau jiwa yang melayani sesama sejatinya merupakan keutamaan dalam hidup. Dengan menjadi pribadi yang bertumbuh kembang dalam olah batin dan olah budi senantias akan memberi kesadaran yang hebat dalam membangun nurani dan rasa peduli pada sesama. Tidak ada di dunia ini pribadi yang Bahagia dan damai karena terbelenggu oleh ke-aku-an yang berpusat pada dirinya dan tidak membuka mata hati dan budi pada kebaikan dan kebajikan bagi orang lain. Ada kebijaksanaan yang sangat humoris dari peribahasa China yang dapat menjadi permenungan sekaligus olah batin dalam mengusahakan kesadaran pada pelayanan."Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama satu jam, tidurlah sebentar. Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama satu hari, pergilah memancing. Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama sebulan, menikahlah. Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama setahun, warisi kekayaan. Jika Anda menginginkan kebahagiaan seumur hidup, tolonglah orang lain."Sejatinya setiap pribadi dapat membantu menata dan mengembangkan dirinya menuju ke arah yang lebih baik, jika berani membantu orang lain dalam pelayanan yang tulus dan ikhlas. Peduli pada sesama tanpa menuntut imbalan atau balasan merupakan sebuah proses mendewasakan diri pada olah hati nurani yang memberikan makna tentang simpati, empati, dan berbagai nilai-nilai kehidupan dalam bingkai humansime. Berani membantu orang lain dalam bentuk apapun, baik materi maupun non materi, adalah sebuah transformasi diri secara akal budi, hati, dan tindakan menuju pada manusia yang sungguh-sungguh manusia dalam cerminan kasih yang menyegarkan dan permenungan diri, mari mulai mentertawakan diri kita sendiri yang setiap kali terlalu sibuk dengan diri sendiri namun lupa dan tak peduli dengan kehidupan sesama. Ketika kita mampu mentertawakan diri sendiri, sebuah harapan besar ada aliran darah baru yang menggerakkan akal budi, nurani, dan tindakan pada komitmen untuk melayani sesama penuh kasih dan tidak berharap kembali. Mengambil kutipan humor dari pemain komedi Victor Borge, "Tertawa adalah jarak yang paling dekat di antara dua orang." Mari tertawa bersama dengan sesama senantiasa kegembiraan perlahan-lahan muncul dalam relasi dan komunikasi yang penuh peduli dan empati. Mentertawai diri yang masih sibuk dengan diri sendiri dan tertawa bersama sesama dalam mengusahakan kegembiraan dan kedamaian dunia dapat menjadi semangat baru dalam menghidupi hidup ini. Hidup bukan sekadar tentang diri, tetapi lebih dari itu hidup menjadi pelayanan bersama sesama dan semesta dalam keagungan Sang Pencipta. Lihat Humaniora Selengkapnya
Game ini sangat simple / sederhana sekali, lumayan seru juga sihhhh.. Siapkan tali rafia, potong sepanjang 3 meter , 1 utas, biarkan utuh sebagai contoh. Selanjutnya kita sebut TALI CONTOH Potong lagi 10 utas untuk 20 pemain atau 20 utas untuk 40 pemain dst, dengan ukuran yang sama , masing-masing utas tali, sepanjang 3 meter. Kini kumpulan tali itu kita letakkan berjajar, dan potong masing-masing utas dengan berbeda-beda titik, masing-masing tali dipotong sehingga menjadi dua, misalnya TALI 1. potongan 10 cm dari ujung kiri, sehingga tali sisa potongan di sebelah kanan adalah 300-10 cm= 290 cm TALI 2 . potongan 20 cm dari ujung kiri, sehingga tali sisa potongan di sebelah kanan adalah 300-20 cm= 280 cm dst. Pisahkan kedua potongan tali, sehingga membentuk kumpulan potongan tali kiri dengan kiri, dan kanan dengan kanan. Ikat masing-masing kumpulan, sehingga tidak tercampur Bagi pemain menjadi dua kelompok dengan jumlah orang yang sama Jika anda menyiapkan hanya 5 utas tali untuk 10 pemain sedangkan yang main ada 20 orang, maka bagi peserta menjadi 2 kelompok, dimana nanti ada babak 1 dimainkan kelompok 1, dan babak 2 dimainkan kelompok 2, yang tercepat dari kelompok 1 nanti akan difinal melawan yang tercepat dari kelompok 2, dst Kelompok A mendapat utas tali potongan kiri Kelompok B mendapat utas tali potongan kanan Letakkan TALI CONTOH di lantai dengan diregangkan/ atau boleh juga dipegang 2 orang sukarelawan Kini tali diacak dan dibagi pada group kanan dan grup kiri, minta mereka mencari jodoh tali yang jika diletakkan bersambungan ukurannya sama panjang dengan TALI CONTOH. TIDAK PERLU DISIMPUL/ HANYA DILETAKKAN BERSAMBUNG Siapa yang berhasil mendapatkan yang paling cepat dua utas tali yang sama panjang dengan TALI CONTOH, dia adalah pasangan yang menang. tips; gunakan satu warna tali saja, sehingga peserta tidak menjodohkan tali ini berdasarkan warnanya Arti dari permainan ini AKU TAK LENGKAP TANPAMU’ kita saling melengkapi satu dengan lainnya, sehingga kita tidak perlu merasa sombong, sok hebat, minder, merasa sok pahlawan, atau merasa cuek, kita perlu satu sama lain, supaya kita bisa melengkapi kehendak Tuhan dalam hidup kita lewat ketersalingan satu sama lain, saling menolong, saling menghargai, saling mengampuni, dll.