Airmata tanah air kami. Disinilah kami berdiri. Menyanyikan airmata kami. Di balik gembur subur tanahmu. Kami simpan perih kami. Di balik etalase gedung-gedungmu. Kami coba sembunyikan derita kami. Kami coba simpan nestapa kami. Kami coba kuburkan dukalara.
Karya: Sutardji Calzoum Bahri Tanah air mata tanah tumpah dukaku Mata air air mata kami Air mata tanah air kami Di sinilah kami berdiri Menyanyikan air mata kami Dibalik gembur subur tanahmu Kami simpan perih kami Dibalik etalase megah gedung-gedungmu Kami coba sembunyikan derita kami
529 views 2 years ago. Penyuguhkan Puisi Tanah Air Mata karya Sutardji Calzoum Bachri dengan konsep sederhana sehingga mudah diapresiasi kalangan muda dan pelajar. Memunculkan teks puisi agar
Tanah airmata tanah tumpah darahku. Mata air airmata kami. Air mata tanah air kami. Di sinilah kami berdiri. Menyanyikan airmata kami. Dibalik gembur subur tanahmu. Kami simpan perih kami. Dibalik etalase megah gedung-gedungmu. Kami coba sembunyikan derita kami. Kami coba simpan nestapa. Kami coba kuburkan duka lara. Tapi perih tak bisa
Secara umum dapat dirumuskan lima ciri puitika sastera Melayu, iaitu; a. keindahan dalam mengajar atau mendidik b. keindahan dalam pengungkapan kesedihan dan kesusahan c. keindahan dalam penceritaan d. keindahan dalam rasa dan e. keindahan yang asli 2.0 Tujuan Tujuan kritikan puisi ini untuk memahami maksud-maksud yang ingin disampaikan oleh
Dalam bedah puisi ini, judul puisi yang dipilih adalah "Tanah Air Mata". Puisi ini diambil dari kumpulan puisi Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air Karya Sutardji Calzoem Bachri yang dbuat tahun 1991. Puisi ini diciptakan dengan alasan yang sangat kuat untuk menguak kenyataan yang terjadi pada masyarakat kecil yang hidup tak berdaya.
Puisi Nizar Qabbani. Nizar Qabbani lahir di Damaskus, 21 Maret 1923. Ia pernah bekerja di Departemen Luar Negeri Suriah dan bertugas di Mesir dan Inggris. Namun, pada tahun 1944 ia tinggalkan pekerjaannya untuk mencurahkan perhatian pada satu-satunya hal yang ia cintai: puisi. Karya-karya Qabbani terdiri dari lusinan antologi puisi yang sangat
1 pt. Bacalah puisi berikut!. Musim Panas. 1) Musim panas. Orang-orang menanggalkan bajunya. 2) Mengairi sawah dengan keringatnya Musim panas. Batu-batu retak. 3) Ibu merebusnya dengan air mata. 4) Saat angin kabarkan desak.
mXQJkVY.