Yesaya60:1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Kita tidak dapat hidup tanpa terang. Penelitian telah membuktikannya. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid
MenjadiTerang Bagi Dunia. Lagu ini dikenal dengan judul Yesus Menginginkan Daku, dari KJ 424, ayat 1 dan 4. Sesuai dengan tema Jumatan kali ini, "Mahasiswa Terang", lagu ini mengajak kita semua untuk menjadi terang atau bersinar bagi Dia di manapun kita berada. Sebagai acuan, yaitu apa yang dilakukan oleh Daniel di Istana Babel.
Ayattersebut berkata: "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2). Ayat ini dengan sangat jelas berbicara bagi kita untuk
Bilasemua orang Kristen "sadar" maka persekutuan gereja akan semakin indah, mulia dan benar-benar menampakkan perubahan yang nyata karena mau berkorban dan bangkit menjadi terang. Dalam masa raya advent ini sekali lagi kepada kita sekalian diingatkan untuk dapat berbenah diri dan dengan tulus mempersiapkan korban yang terbaik bagi Putra
Karenaitu, kita disebut sebagai garam dan terang dunia (Mat. 5:13-16). Garam adalah bumbu yang berfungsi untuk memberi rasa pada makanan. Jika garam itu menjadi tawar, dia akan kehilangan fungsinya. Demikian juga terang kita. Janganlah kita menyembunyikannya, tetapi meletakkannya di atas kaki dian, supaya orang bisa merasakan terangnya.
Khotbah. Ayat : 10 December 2017 (Yohanes 1:17-18) Allah adalah terang dan sekarang Allah menjadi manusia, sehingga manusia dapat secara natur menjadi terang dan mengatasi semua kegelapan yang ada di dunia ini. Mari kita bangkit dan menyadari hal ini, mari kita berjuang dengan sungguh dan menyatakan kepada Tuhan, "Tuhan, jika saya
Didunia yang sangat menantang ini, terang Anda bersinar cemerlang. Sungguh, ini adalah "masa yang tidak pernah terlupakan." 4 Ini adalah masa Anda, dan sekaranglah saatnya bagi remaja putri di mana pun untuk "bangkit dan bersinarlah, agar terangmu boleh menjadi standar bagi bangsa-bangsa." 5
BangkitlahMenjadi Teranglah December 8, 2013 by GPdI Bethlehem Yesaya 60:1-2 "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu".
AbqJ3. “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Yesaya 601-3 Di dalam 2 Timotius 3 1-5 dikatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Masa yang sukar ini adalah masa kegelapan. Banyak orang sudah kehilangan arah dan tujuan karena berjalan dalam kegelapan. Kegelapan sudah dianggap sebagai hal yang biasa dan wajar. Orang dunia menyebut kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan. Ini disebabkan karena mereka mematuhi penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang bekerja di antara orang-orang durhaka. Itulah kegelapan yang menutupi bangsa-bangsa, yang akan membawa manusia kepada kebinasaan. “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa” Yes. 602a. Kegelapan yang dimaksud adalah kematian rohani akibat dosa yang menyebabkan hubungan manusia dengan Allah terputus. Pikirannya sia-sia, tidak ada pengenalan akan kebenaran, hatinya menjadi bodoh atau bebal, hidup dalam ikatan, dan dibutakan oleh ilah jaman ini. Kegelapan membuat manusia tersandung, hidup dalam ketakutan, kebingungan, kekacauan dan kejahatan. Karena begitu besar kasih Allah akan mereka yang terhilang, Ia mau agar orang percaya bangkit dan menjadi terang supaya bangsa-bangsa dibawa kepada keselamatan dalam Kristus Yesus. 1. Allah adalah Terang “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Yohanes 812 “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” Yohanes 14-5 Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan 1 Yohanes 15. Ia mau supaya kita memancarkan terangNya, dengan menjadi semakin menyerupai Kristus. Jika kita hidup dalam terang firman, maka terang itu akan menerangi kegelapan dalam hati dan jiwa sehingga kita dituntun kepada jalan kebenaran. “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Ibrani 412 “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 831-32 Ia membuat terang firmanNya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. “Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” 1 Yohanes 16-7 Berjalan dalam terang berarti mengenal Allah, saling mengasihi, hidup dalam kebenaran, dalam pertobatan dan kemerdekaan sejati. Orang yang hidup dalam persekutuan dengan Tuhan akan memancarkan terang itu sehingga banyak orang bisa mengecap kasih Allah dan percaya kepada Injil keselamatan. “Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Yes. 603 2. Diproses untuk dapat bangkit dan menjadi terang Arti kata bangkit adalah bangun dari tidur dan berdiri tegak menjalankan fungsinya sebagai terang di tengah kegelapan dunia. Orang yang sedang tidur tentu tidak dapat beraktivitas guna menjalankan fungsinya. Demikian pula orang percaya yang dikatakan tertidur. Ciri-ciri orang percaya yang sedang tertidur adalah pertama, hidup dalam zona nyaman sehingga kehilangan kasih yang semula. Kedua, tidak mengalami transformasi. Hidupnya masih sama dengan yang dulu menjadi bayi rohani terus, tidak ada perubahan. Ketiga, tidak mengerti dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari tubuh Kristus, artinya tidak berjalan dalam panggilan Tuhan. Keempat, tidak berjaga-jaga. Hidup sarat dengan pesta pora, kemabukan serta kepentingan duniawi. Kelima, tidak berdoa dan minta pimpinan Roh Kudus. “Itulah sebabnya dikatakan “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Efesus 514 “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.” Efesus 511 Bagaimana cara menelanjangi perbuatan kegelapan? Jawabnya, dengan hidup sebagai anak-anak terang yang tidak kompromi dengan dosa. Kita baru dapat menjadi terang apabila terang Tuhan terlebih dulu terbit atas kita. Prinsip dan gaya hidup orang yang berjalan dalam terang kebenaran akan sangat berbeda dengan mereka yang berjalan dalam kegelapan. “Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.”Efesus 513. Seperti sebuah lilin harus dibakar untuk dapat berfungsi sebagai terang, kitapun harus dimurnikan melalui proses dan ujian iman berupa masalah, penderitaan, penganiayaan, kemustahilan, kelemahan, keadaan sedang diberkati, dsb. Tujuan Allah mengijinkan ujian dan angin ribut terjadi dalam hidup kita A. Menyingkapkan hal yang tersembunyi. Kadang kita tidak bisa melihat keadaan diri yang sebenarnya jika tidak disingkapkan oleh Roh Kudus. “Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.” Amsal 162. Tuhan memakai angin ribut untuk menampakkan hal-hal yang tersembunyi dalam hati dan batin kita untuk membuat kita sadar, bertobat, waspada dan semakin mengandalkan Tuhan. B. Memurnikan iman. Seperti seorang bapak, Allah menghajar dan menyesah orang yang dikasihi serta diakuiNya sebagai anak. Roh Kudus akan memurnikan kita agar hawa nafsu kedagingan serta hal-hal yang kotor dalam hidup kita disingkirkan. Ia melakukannya demi kebaikan agar kita beroleh bagian dalam kekudusanNya. C. Memperlebar kapasitas dan menyempurnakan iman. “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 12-4 Pelaut handal terbentuk dari ombak besar dan badai, bukan dari kolam dangkal. Orang percaya bukanlah anak-anak gampang. Tuhan sedang membentuk kita menjadi pribadi tangguh yang cakap menanggung segala perkara. Melalui angin ribut, iman kita diperlebar kapasitasnya dan disempurnakan agar menghasilkan buah; ada yang 100, 60 dan 30 kali lipat Matius 1323. Ketika kita berbuah banyak, di situlah Allah Bapa dipermuliakan Yohanes 158. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” Ibrani 122a D. Mengenal Tuhan lebih dalam. Angin ribut membawa kita semakin mengenal Tuhan melalui kuasa firmanNya. Dan heranlah orang-orang itu, katanya “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” Mat. 827. Ingatlah bahwa apapun yang diijinkan terjadi, Tuhan ada dalam perahu hidup kita. Sadari dan hormati keberadaan Pribadi Roh Kudus yang berdiam di dalam kita. Jangan padamkan hadirat Allah dalam hidup kita agar kita mampu mengatasi badai bersama Dia. Pengenalan akan Tuhan membuat kita tidak dikuasai ketakutan. Kita hidup oleh iman dalam kasih karunia, bukan dengan pengertian dan kekuatan kita sendiri. E. Bertindak dalam kuasa dan otoritas ilahi. Firman Tuhan berkuasa mengatasi atau melampaui hukum alam yang secara fisik terlihat mata. Angin ribut tunduk kepada perintah Tuhan Matius 826b, Markus 439. Ini yang disebut mukjizat. Sebagai anak-anak Allah, kita telah diberi kuasa dan otoritas untuk menghardik badai masalah dan membawa atmosfir kehidupan melalui doa, deklarasi firman serta bertindak sesuai kehendak Bapa. Orang percaya telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang Tuhan untuk menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil Keselamatan. Untuk menjadi saksi, kita harus mengalami transformasi oleh kuasa firman melalui proses dan ujian. Transformasi akan membuat terang Tuhan terpancar dan hidup yang menghasilkan buah-buah kebenaran. Perhatikanlah supaya terang yang ada pada kita jangan menjadi kegelapan dengan kita menjadi sama dengan dunia ini. Jangan turut ambil bagian dalam perbuatan kegelapan, tapi hiduplah sebagai anak-anak terang. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Yohanes 516 Gereja Tuhan, bangkitlah dan menjadi teranglah! image source
Bangkit menjadi terang bagi dunia ~ Kita hidup dalam satu dunia di mana terdapat kondisi yang diwarnai faktor perubahan drastis pada segala sektor kehidupan. Perubahan ini ditandai dengan kompleksitas rumit yang menghadirkan resiko serta kejutan-kejutan yang tidak dapat diramal. Pada sisi lain, kondisi dunia di mana kita ada juga ditandai adanya kejahatan yang mengancam kehidupan pada level kritis II Timotius 21-5; Matius 243-28. Kejahatan level kritis ini penyebarannya semakin mengancam oleh jasa IT yang gencar. Ancaman mana dapat membuat setiap orang menjadi pesismis, frustrasi, putus harap bahkan ketakutan. Kondisi seperti inilah yang kita hadapi dalam situasi Natal 2016. Dalam kondisi seperti ini, TUHAN Allah bersabda “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu” Yesaya 601. Dan lagi, Firman Allah, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, TUHAN, di kota Daud” Lukas 210-11. Apa makna kebenaran ini bagi kita? Ada optimisme Tuhan bagi umat pilihan-Nya. Menghadapi kenyataan hidup, ada optimisme dari TUHAN Allah, “bangkitlah, menjadi teranglah.” Perintah ini adalah otoritas dan jaminan Allah bahwa umat-Nya dapat bangkit serta tegak berdiri di tengah ancaman. Di sini jaminan-Nya adalah “Ia meneguhkan kita sehingga kita dapat bangkit di tengah kondisi yang menggenaskan sekalipun. Indikator bahwa kita sedang bangkit ialah “kita menjadi terang, sebagai alat kebenaran dan keadilan TUHAN di tengah kegelapan dengan menghadirkan damai sejahtera berlandaskan sikap tidak membalas jahat dengan jahat” Matius 59,14,43-48; 712; Yesaya 321-2,17. Ada otoritas Tuhan untuk menjadi terang Sesudah peritah “bangkitlah,” ada perintah susulan, “menjadi teranglah,” karena “terangmu telah datang!” Kebenaran Sabda ini memberikan jaminan otoritas bagi kehidupan umat Allah bahwa “dari TUHAN ada keberpihakkan-Nya, sehingga kita akan terus tegak bercahaya di tengah kegelapan. Landasan bagi otoritas untuk bercahaya dalam kegelapan dunia ini adalah TUHAN telah menetapkan agar kita menjadi “alat restorasi dan transformasi, karena Ia telah membuat kita menjadi terang bagi bangsa-bangsa” Yesaya 496. Dengan demikian, kita dapat menghadirkan terang bagi dunia yang gelap, karena “terang telah datang bagi kita, dan kemuliaan TUHAN telah terbit bagi kita” Yesaya 601. Dalam hal ini ada penegasan TUHAN Allah kita, “Jangan takut, karena pada kita ada kesukaan besar, Juruselamat telah lahir bagi kita” Lukas 210. Di sini ada jaminan TUHAN, bahwa “Juruselamat, Yesus Kristus adalah jaminan kekal di mana kita dapat tegak di tengah tantangan dunia yang menggenas sekalipun.” Perbuatan Allah ini adalah jaminan-Nya bagi kita umat-Nya bahwa dengan otoritas-Nya kita akan terus menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Peran ini haruslah kita hidupi dengan menghadirkan berkat perdamaian dan keadilan dari Yesus Kristus, Putra Natal Matius 3828-20 di tengah dunia di mana kita dihadirkan-Nya Yohanes 1718;2021. Menyikapi Natal dalam kondisi dunia yang mengancam dan menakutkan, ada “jaminan TUHAN yang menguatkan, jangan takut,’ berdirilah tegak dan menjadi teranglah,” karena “terang kita telah datang, dan kemuliaan TUHAN ada atas kita.” “Jangan takut, teruslah memberitakan Firman, jangan diam” KPR 289. Dengan demikian, oleh jaminan dan otoritas TUHAN, kita dapat berdiri tegak dan memberi jawaban atas tantangan yang kita hadapi dengan menghadirkan damai yang berkeadilan terhadap sesama. Keadaan kita bisa bagaikan lilin-lilin kecil, di mana jika semua bernyala bersama, maka terangnya semakin besar. Ingatlah, sekalipun lilin-lilin kecil yang mudah padam di tempatkan di puncak bukit, TUHAN Yesus, Sang Imanuel adalah tembok kaca sekelingnya, yang oleh-Nya sekalipun ada badai, kita tetap bernyala dan tidak akan padam. Hal terpenting adalah, “teruslah bernyala dengan siap terbakar dan hancur, sehingga dunia yang gelap memperoleh terang TUHAN” Yesaya 496. Selamat Natal 2016 dengan menjadi terang bagi dunia, untuk memasuki Tahun Baru 2017 dalam berkat perdamaian TUHAN Allah kita.” TUHAN Yesus memberkati. Sumber
Yesaya 601-2 “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu”. Untuk menjadi terang terlebih dahulu kita harus memiliki terang itu, kalau kita tidak memiliki terang itu maka kita kita tidak mungkin bisa menjadi terang. Saya tidak mungkin bisa memberi sesuatu kepada seseorang jika sesuatu itu tidak ada pada saya. Saya akan dapat memberikan seratus ribu rupiah kepada seseorang karena saya memiliki uang lebih dari seratus ribu rupiah. Kita akan menjadi terang karena terang itu akan menjadi milik kita dan insane kristiani gereja Tuhan saudara dan saya kita telah diberikan sebuah tanggung jawab oleh Tuhan yaitu menjadi terang. Dimanapun kita berada baik itu di dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan atau dalam satu komunitas harus membagikan terang itu , mengapa? Karena pada dasarnya dunia ini telah ditutupi oleh kegelapan ayat 2 “…Sebab sesungguhnya, kegelapan, menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.”Kekelaman telah menutupi bangsa-bangsa itulah yang terjadi hari ini, bukan hanya bangsa kita saja yang memprihatinkan tetapi ada begitu banyak bangsa di dunia ini yang telah ditutupi oleh kekelaman. Marilah kita tampil sebagai gereja Tuhan dengan menjadi terang, untuk kata “MENJADI TERANG” ini adalah kata yang merespon sesuatu apa yang telah Tuhan siapkan yaitu TERANG. Terang itu sudah Tuhan siapkan dan kita tidak akan pernah memiliki terang itu kalau kita hanya melihat. Saya menyiapkan makanan enak dan memiliki harga yang cukup mahal dan telah disediakan diatas meja, semua orang bisa mencium aroma masakan tersebut, apakah anda telah kenyang dengan mencium? Apakah anda telah kenyang dengan melihat? Apakah anda telah kenyang dengan meraba? Tidak! Anda harus mengambil, karena itu sudah diberikan kepada saudara dan menikmatinya barulah saudara merasakan nikmatnya makanan tersebut , begitulah dengan terang Tuhan. Dia datang sebagai TERANG ditengah-tengah kegelapan dan prose situ secara manusia berat untuk dijalani. Filipi 26-10 “Yang walaupun dengan rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama”.Dia adalah Allah tetapi tidak menganggap kesetaraan-Nya sebagai Allah itu sebagai hak yang harus dipertahankan itu adalah proses melainkan mengosongkan diri-Nya menjadi seorang hamba. Supaya kita yang diperbudak oleh dosa bangkit untuk meresponi TERANG dan kita memiliki terang untuk dibagikan kepada orang lain. Diberkati untuk memberkati, jika kita diberkati harus bisa menjadi terang kepada orang-orang lain dimanapun kita berada. Contoh ini ada di Natal yang mula-mula Lukas 28-11 “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan”. Gembala itu adalah pekerjaan yang telah dimulai dari zaman Habel Kejadian 4 , telah sekian tahun pengembalaan itu di dalam Alkitab dan Daud berkata bahwa seorang gembala harus memiliki hati yang tulus. Ketika para gembala-gembala itu mendengar berita sukacita yang telah disampaikan oleh Malaikat tersebut, maka para gembala begitu senang dan memuji-muji Allah dan membearitakan kabar baik itu kepada semua orang yang ada di sekitar mereka. Kita semua yang telah percaya kepada Tuhan adalah gembala-gembala minimal kita harus mengembalakan diri kita ini juga telah dilanda ketakutan, sehingga ada banyak orang-orang yang dilanda ketakutan yaitu; ada orang yang takut gagal, takut mati, takut diremehkan atau dikucilkan, takut kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya. Tuhan tidak pernah memberikan roh ketakutan kepada anak-anak-Nya, sebab Roh yang dimiliki oleh Tuhan adalah Roh yang membangkitkan dan memberikan keberanian 2 Timotius 17. Oleh sebab itu jangan sampai rasa takut itu menguasai seluruh kehidupan kita sebab, ketakutan dapat mencuri sukacita kita, ketakutan dapat melemahkan iman kita, ketakutan dapat menghilangkan kebahagiaan dan ketakutan bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh kita. Apapun persoalan, kesulitan yang saudara hadapi hari-hari ini jangan pernah takut karena Yesus telah lahir bagi setiap umat-umat yang percaya kepada-Nya. Terang yang dari Tuhan adalah suatu kebenaran, kebaikan dan terang itu sangat perduli dengan orang lain, sebab itulah Alkitab berkata “Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan”. Dimanapun kita berada biarlah hidup kita ini mampu untuk memancarkan terang itu kepada semua orang.