Kisahkepahlawanan bangsa Spartan di Termophile telah menjadi salah satu inspirator kisah kepahlawanan abad modern. 300 tentara pilih tanding Spartan bertempur melawan 100.000 personil pembunuh berdarah dingin Dinasti Persia. Bukankah mereka semua pergi ke medan laga untuk mendapatkan hal yang mereka idamkan: mati syahid. Pasukan muslim
Selasa 13 November 2012. Rasulullah SAW dan Arab Badui
DalamIslam ditekankan pentingnya kesalehan sosial. Tuesday, 4 Muharram 1444 / 02 August 2022
Kisah Seorang Arab Baduy Yang Ingin Mati Syahid | Ustadz Oemar Mita๐ Subscribe, like and share link Youtube SalingSapa TV๐ Follow juga Facebook SalingSa
KisahHanzhalah Syahid dalam Keadaan Junub, Jenazahnya Dimandikan Malaikat . 7 Mei 2021 22:35 Diperbarui: 7 Mei 2021 22:41 2800 30 3 + Laporkan Konten Pada perang Uhud ini pasukan muslimin mengalami kekalahan telak, karena tidak disiplin terhadap strategi yang telah disepakati bersama dan juga abai kepada perintah Rasulullah SAW, sehingga
Diabertanya lagi, "Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di atasnya segala bentuk ciptaan?". Nabi menjawab, "Allah." Lalu arab badui itu mengatakan, "Demi Dzat yang telah menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah mengutusmu?".
SelfControlling-Kisah Arab Badui yang Kencing di dalam Masjid. Diposting oleh Muhammad Faizal Adriansyah di 00.34. Subhanallah, sungguh kisah yang sangat menyentuh hati, kita banyak belajar dari kisah ini, kesabaran akan menanggapi respon perbuatan seseorang, akan mengurangi banyak masalah yang timbul, begitu mulianya Rasullulah yang
Adakisah menarik yang bisa kita ambil pelajaran penting betapa Islam itu sangat mudah dan tidak ribet dan memberatkan. Suatu saat seorang badui menghalangi perjalanan Rasullah yang sedang mengendarai unta. Nampaknya badui ini punya pertanyaan penting yang seolah tidak ada waktu lain untuk bertanya.
gkrBeY. SYADAD ibn Had berkata Seorang Arab badui datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Lalu ia beriman dan ikut bersama beliau. Ia berkata, โAku akan ikut berhijrah bersamamu.โ Maka Rasulullah mewasiatkannya pada para sahabat. BACA JUGA Orang Badui Menarik Jubah Rasulullah dengan Keras dan Kasar Arab Badui itu mengikuti Rasulullah beserta para sahabat berjuang di perang Khaibar. Lalu ketika Rasulullah memperoleh ghanimah dan membagikannya, ia pun mendapat bagian. Rasulullah memberikan bagian yang beliau terima kepada para sahabat. Pada saat ia sedang menjaga unta milik para sahabat, para sahabat kemudian memberikan unta tersebut padanya. Setelah apa yang orang Arab Badui terima dari para sahabat, ia langsung menemui Rasulullah dengan membawa serta apa yang ia terima. Ia berkata, โAku ikut bersamamu bukan untuk mendapatkan ini. Akan tetapi, aku ikut bersamamu dengan harapan aku tertusuk panah disini โsambil menunjuk lehernyaโ lalu aku meninggal dan masuk Surga. Rasulullah menjawab, โJika engkau jujur, Allah pasti akan menjadikanmu demikian.โ Kemudian mereka berperang di medan selanjutnya melawan musuh-musuh. Tak lama setelah itu, dibawanya ke hadapan Rasulullah orang yang terkena panah di bagian leher. BACA JUGA Ketika Orang Badui Hunuskan Pedang kepada Nabi yang Sedang Tidur โDiakah ini?โ tanya Rasulullah. Para sahabat menjawab, โYa.โ Rasulullah berkata, โIa telah jujur kepada Allah, maka Allah pun mengabulkan keinginannya.โ Rasulullah mengkafani jenazahnya dengan jubbah milik beliau. Lalu kemudian beliau shalatkan dan berdoa, โYa Allah, ia hamba-Mu yang berhijrah di jalan-Mu. Ia telah syahid dan aku akan menjadi saksi baginya. [] Sumber Qalam, Walid al-Aโzhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 200, 201.
๏ปฟImam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahih-nya ุญูุฏููุซูููู ุนูู
ูุฑูู ุจููู ู
ูุญูู
ููุฏู ุจููู ุจูููููุฑู ุงููููุงููุฏูุ ุญูุฏููุซูููุง ููุงุดูู
ู ุจููู ุงููููุงุณูู
ู ุฃูุจูู ุงููููุถูุฑูุ ุญูุฏููุซูููุง ุณูููููู
ูุงูู ุจููู ุงููู
ูุบููุฑูุฉูุ ุนููู ุซูุงุจูุชูุ ุนููู ุฃูููุณู ุจููู ู
ูุงููููุ ููุงูู ูููููููุง ุฃููู ููุณูุฃููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุนููู ุดูููุกูุ ููููุงูู ููุนูุฌูุจูููุง ุฃููู ููุฌููุกู ุงูุฑููุฌููู ู
ููู ุฃููููู ุงููุจูุงุฏูููุฉู ุงููุนูุงููููุ ููููุณูุฃูููููุ ููููุญููู ููุณูู
ูุนูุ ููุฌูุงุกู ุฑูุฌููู ู
ููู ุฃููููู ุงููุจูุงุฏูููุฉูุ ููููุงูู ููุง ู
ูุญูู
ููุฏูุ ุฃูุชูุงููุง ุฑูุณูููููู ููุฒูุนูู
ู ููููุง ุฃูููููู ุชูุฒูุนูู
ู ุฃูููู ุงูููู ุฃูุฑูุณูููููุ ููุงูู ุตูุฏูููยป ุ ููุงูู ููู
ููู ุฎููููู ุงูุณููู
ูุงุกูุ ููุงูู ุงููููยป ุ ููุงูู ููู
ููู ุฎููููู ุงููุฃูุฑูุถูุ ููุงูู ุงููููยป ุ ููุงูู ููู
ููู ููุตูุจู ููุฐููู ุงููุฌูุจูุงููุ ููุฌูุนููู ูููููุง ู
ูุง ุฌูุนูููุ ููุงูู ุงููููยป ุ ููุงูู ููุจูุงูููุฐูู ุฎููููู ุงูุณููู
ูุงุกูุ ููุฎููููู ุงููุฃูุฑูุถูุ ููููุตูุจู ููุฐููู ุงููุฌูุจูุงููุ ุขูููููู ุฃูุฑูุณูููููุ ููุงูู ููุนูู
ูยป ุ ููุงูู ููุฒูุนูู
ู ุฑูุณูููููู ุฃูููู ุนูููููููุง ุฎูู
ูุณู ุตูููููุงุชู ููู ููููู
ูููุงุ ููููููููุชูููุงุ ููุงูู ุตูุฏูููยป ุ ููุงูู ููุจูุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููููุ ุขูููููู ุฃูู
ูุฑููู ุจูููุฐูุงุ ููุงูู ููุนูู
ูยป ุ ููุงูู ููุฒูุนูู
ู ุฑูุณูููููู ุฃูููู ุนูููููููุง ุฒูููุงุฉู ููู ุฃูู
ูููุงููููุงุ ููุงูู ุตูุฏูููยป ุ ููุงูู ููุจูุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููููุ ุขูููููู ุฃูู
ูุฑููู ุจูููุฐูุงุ ููุงูู ููุนูู
ูยป ุ ููุงูู ููุฒูุนูู
ู ุฑูุณูููููู ุฃูููู ุนูููููููุง ุตูููู
ู ุดูููุฑู ุฑูู
ูุถูุงูู ููู ุณูููุชูููุงุ ููุงูู ุตูุฏูููยป ุ ููุงูู ููุจูุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููููุ ุขูููููู ุฃูู
ูุฑููู ุจูููุฐูุงุ ููุงูู ููุนูู
ูยป ุ ููุงูู ููุฒูุนูู
ู ุฑูุณูููููู ุฃูููู ุนูููููููุง ุญูุฌูู ุงููุจูููุชู ู
ููู ุงุณูุชูุทูุงุนู ุฅููููููู ุณูุจููููุงุ ููุงูู ุตูุฏูููยป ุ ููุงูู ุซูู
ูู ููููููุ ููุงูู ููุงูููุฐูู ุจูุนูุซููู ุจูุงููุญููููุ ููุง ุฃูุฒููุฏู ุนููููููููููุ ููููุง ุฃูููููุตู ู
ููููููููุ ููููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุฆููู ุตูุฏููู ููููุฏูุฎูููููู ุงููุฌููููุฉูยปAmr bin Muhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku. Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr menuturkan kepadaku. Dia berkata; Sulaiman bin al-Mughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahuโanhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan suatu ketika, datanglah seorang lelaki dari penduduk kampung pedalaman. Dia mengatakan, โWahai Muhammad, telah datang kepada kami utusanmu. Dia mengatakan bahwasanya anda telah mengaku bahwa Allah telah mengutus anda?โ. Maka Nabi menjawab, โDia benarโ. Lalu arab badui itu bertanya, โLalu siapakah yang menciptakan langit?โ. Beliau menjawab, โAllahโ. Lalu dia bertanya, โSiapakah yang menciptakan bumi?โ. Nabi menjawab, โAllahโ. Dia bertanya lagi, โSiapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menciptakan di atasnya segala bentuk ciptaan?โ. Nabi menjawab, โAllahโ. Lalu arab badui itu mengatakan, โDemi Dzat yang telah menciptakan langit dan yang menciptakan bumi serta memancangkan gunung-gunung ini, benarkah Allah telah mengutusmu?โ. Maka beliau menjawab, โIyaโ.Lalu dia kembali bertanya, โUtusanmu pun mengatakan kepada kami bahwa kami wajib untuk melakukan shalat lima waktu selama sehari semalam yang kami lalui.โ Nabi mengatakan, โDia benarโ. Lalu dia mengatakan, โDemi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah memerintahkanmu dengan perintah ini?โ. Nabi menjawab, โIyaโ. Lalu dia mengatakan, โDan utusanmu juga mengatakan bahwa kami berkewajiban untuk membayarkan zakat dari harta-harta kami?โ. Nabi mengatakan, โDia benarโ. Dia berkata, โDemi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah yang telah menyuruhmu untuk ini?โ. Beliau menjawab, โIyaโ. Dia mengatakan, โDan utusanmu juga mengatakan bahwa kami wajib berpuasa di bulan Ramadhan di setiap tahunnya.โ Nabi mengatakan, โDia benarโ Dia mengatakan, โDemi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah telah menyuruhmu dengan perintah ini?โ. Beliau menjawab, โIyaโ. Dia mengatakan, โUtusanmu pun mengatakan bahwa kami wajib untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukaan perjalanan ke sana.โ Nabi menjawab, โDia benarโ. Dia mengatakan, โDemi Dzat yang telah mengutusmu, benarkah Allah yang memerintahkanmu dengan ini?โ. Nabi menjawab, โIyaโ.Anas mengatakan; Kemudian dia pun berbalik seraya mengatakan, โDemi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambahkan selain itu dan aku juga tidak akan menguranginya.โ Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, โKalau dia benar-benar jujur/konsisten niscaya dia akan masuk surgaโ.Diriwayatkan juga oleh Bukhari dalam Kitab al-โIlm, bab maa jaaโa fi qaulihi taโala, Wa qul Rabbi zidni ilmanโ, hadits no 63, lihat Shahih Muslim cet ke-4 Darul Kutub Ilmiyah 1427 H, hal. 29Di antara faedah hadits ini, adalah Penetapan kebenaran risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallamSyariat itu berlaku apabila telah sampai ilmu kepada orang yang bersangkutanAdanya udzur/toleransi bagi orang yang belum sampai ilmu kepadanyaDi dalam hadits ini juga terkandung pelajaran mengenai rihlah fi thalabil ilmi/menempuh perjalanan dalam rangka menimba ilmu agamaDi dalamnya juga terkandung ajaran untuk kembali kepada para ulama dan sering-sering bergaul dengan merekaKebanyakan orang arab badui itu tidak mengerti dan kurang sopanOrang arab badui saja mengerti bahwa alam semesta ini ada penciptanya, maka ini merupakan bantahan telak bagi para penganut paham anti tuhan atau athheisDi dalamnya juga terdapat bantahan bagi kaum yang meyakini paham wahdatul wujudDzat yang menciptakan alam semesta itulah yang berhak untuk diibadahiSemestinya seorang murid menyusun pertanyaan dengan baikTanya-jawab merupakan salah satu metode transfer ilmu yang paling bermanfaatPembelajaran secara bertahapIlmu sebelum berkata dan berbuatBersumpah harus dengan menyebut nama Allah bukan dengan nama makhluk, dan hal itu pun dipahami oleh orang Arab Badui sekalipunBolehnya bersumpah tanpa dimintaBolehnya mencari sanad yang lebih tinggiDi dalamnya juga terkandung ajaran untuk mengecek kebenaran suatu beritaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam di samping mmerintah, beliau juga diperintahDisyariatkannya mengutus utusan dakwah ke berbagai tempatBerdakwah harus dengan ilmuTidak bolehnya taklid butaWajibnya ittibaโ kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamKeharusan untuk taslim/pasrah kepada syariโat beliauDiterimanya hadits ahad dalam masalah aqidah maupun hukum dan beramal dengannyaShalat lima waktu itu dikerjakan secara berulang-ulang di setiap sehari semalamHadits ini menunjukkan bahwa shalat witir tidaklah wajibTidak adanya kewajiban pungutan pajak bagi setiap muslimPuasa Ramadhan wajib dikerjakan dis etiap tahunnyaHadits ini juga menunjukkan bahwa kaum muslimin awam dari kalangan para muqallid adalah termasuk kaum mukminin, yaitu apabila mereka telah meyakini aqidah Islam ini dengan mantap dan tidak ragu-raguDengan menunaikan kewajiban syariโat maka seorang bisa masuk ke dalam surgaAmal merupakan sebab masuk ke dalam surga, namun dia bukanlah harga tukar yang seimbang untuk surgaIman itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Ini merupakan bantahan bagi Murjiโah, Jahmiyah, Khawarij dan MuโtazilahIbadah itu ada yang wajib dan ada yang sunnahIbadah yang diwajibkan Allah itu beraneka ragam, tidak hanya satu macamIbadah yang wajib ada yang bersifat harian, dan ada juga yang tahunan, bahkan ada yang sekali seumur hidupHukum di dunia ditegakkan berlandaskan apa yang tampak/menurut zahirnyaMasuk surga atau tidaknya seseorang ditentukan oleh Allah taโala yang hanya Allah yang paling mengetahuinyaSurga itu benar adanyaHendaknya menyesuaikan antara ucapan dengan amal perbuatanDi dalamnya terdapat peringatan dari bahaya kemunafikanYang akan masuk surga hanyalah orang muslim saja, orang kafir tidak berhakHadits ini juga menunjukkan keutamaan ahli haditsHadits ini menunjukkan keutamaan orang yang langsung belajar Islam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamHadits merupakan sumber ajaran Islam selain KitabullahHadits merupakan penafsir bagi al-QurโanHadits ini juga menunjukkan pentingnya aqidahAqidah merupakan landasan penegakan hukum, untuk individu maupun masyarakatDan faedah lain yang belum saya ketahui, wallahu aโlam. Wa shallallahu ala Nabiyyina Muhammadin wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi Rabbil Abu Mushlih Ari WahyudiArtikel
Alkisah, suatu hari Masjid Nabawi kedatangan seorang Arab dari wilayah perkampungan. Aโrabiy istilahnya. Kemudian, tak lama setelah itu, ternyata orang Arab badui tersebut buang air kecil di area masjid Anda ketahui,bahwa masjid pada masa Nabi jelas tidak seperti masjid kita saat ini, yang menggunakan karpet, dikeramik lantainya, serta dibangun megah. Masjid pada masa Nabi beralaskan tanah, sehingga jika ada hujan, maka tanahnya menjadi basah dan repot digunakan selanjutnya? Orang Arab kampung yang kencing di masjid Nabawi itu tentu saja segera dikerubung para sahabat Nabi. Mereka mencela dan meneriaki perbuatan itu, sebagai sesuatu yang tentu saja kelewatan.โSungguh buruk apa yang ia lakukan,โ. Demikian ucapan salah seorang sahabat, sebagaimana diriwayatkan dalam kitab hadits Shahih Muslim.โWahai kalian,โ Nabi melerai mereka. โBiarkan saja dia sampai selesai,โ bahkan dalam riwayat lain disebutkan, โSiapa tahu dia akan masuk surga.โ Sahabat yang mengetahui hal itu segera berhenti mencela orang Arab badui orang Arab badui itu berlalu, Nabi meminta kepada sahabat untuk mengambil air sekitar satu timba. โSiramkan air itu di atas tanah yang dikencingi tadi,โ kata kisah tersebut, tentu satu hal yang dapat dipahami adalah betapa pengasihnya Kanjeng Nabi dalam mengajari umat. Beliau tidak langsung mengingatkan perbuatan si Arab dari kampung itu. Tentu si Arab badui itu akan merasa malu. Pun kepada para sahabat, Rasulullah juga melarang untuk mencela sebuah kekeliruan. Nabi tidak mencela mereka, malah mengajari mereka bagaimana cara menyucikan suatu bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut. Nabi datang ke Madinah dengan tujuan yang mulia. Beliau dengan sifat pengasihnya menuntun umat menuju kebaikan. Beliau sangat berhati-hati mendahulukan welas asih dibanding benar meskipun lebih mengetahui tentang syariat, agar kerukunan tetap terbina. Jika saja dalam kisah tersebut Nabi langsung menyentak si Arab badui, siapa yang tahu kalau ternyata si Arab kampung tidak akan mengikuti ajaran Nabi. Kalau beliau membiarkan para sahabat mencela bahkan menyakiti orang itu, bisa saja ada konflik-konflik yang akan itu, Nabi juga mengajarkan bahwa mencela tidak akan menyelesaikan persoalan, melainkan mengajarkan umat bagaimana menjadi pribadi yang membenarkan orang lain dengan santun serta mencontohkan solusinya. Melalui peristiwa tersebut, para sahabat akhirnya tahu bahwa cara mensucikan najis akibat kencing adalah dengan menyiramnya. Ajaran sederhana itu pun akhirnya kita pahami hingga hari ini, karena keteladanan Nabi menyampaikan syariat dengan santun. Wallahu aโlam. Muhammad Iqbal Syauqi